Mengenai Saya

Foto saya
Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Riwayat Pendidikan: 1. SDN No:2 Tanjung Bingkung, Kecamatan Kubung. Kabupaten Solok (Tamat Tahun 1992) sekarang menjadi SDN No:19. 2. MTsN Sungai Lasi Kabupaten Solok (Tamat Tahun 1995) 3. MAN 2 Gunung Pangilun, Kota Padang (Tamat Tahun 1998) 4. IKIP Padang (1998-1999) 5. UNP S. 1 Pendidikan Geografi (Tamat Tahun 2002/2003) 6. S.2 PPs UNP Pendidikan IPS Ekonomi/Geografi Riwayat Pekerjaan: 1. Pekerja Sosial Pada Rumah Singgah Sakinah Program ADB dan APBN (2002-2005) 2. LPP RRI Padang (2001-Sekarang) 3. Instruktur Smart Primagama (2001-2009) 4. Teacher DEK'S JHS (2005-2010) 5. Dosen UNP (2008-sekarang) 6. Dosen Luar Biasa STKIP PGRI Sumbar 7. Konsultan RSBI Adabiah (2009) 8. MC/Pembawa Acara, Instruktur Beragam Pelatihan, Dll 9. Pengalaman Organisasi Ketua OSIS MTsN Sungai Lasi, Ketua OSIS MAN 2 Padang, Ketua HMJ Geografi, FIS, UNP, Ketua BPM FIS UNP, Ketua Remaja BKMT Kabupaten dan Kota Solok dan Korwil Sumatera, Bendahara DPP Ikatan Mahasiswa Geografi Indonesia (IMAHAGI), dll

Selasa, 23 Maret 2010

Komunikasi Efektif Bagian 1

Pahami beberapa fenomena di bawah ini;
  1. peserta didik sulit memahami materi pelajaran yang disampaikan guru karena guru menggunakan bahasa yang sulit dicerna.
  2. majlis wirid merasa jenuh mendengarkan ceramah seorang ustadz karena “penampilan” dan “kemasan” da’wahnya “jadoel”.
  3. mahasiswa sibuk berbicara satu sama lain atau malah sempat “up date” status FB nya di kala kuliah karena dosen hanya sibuk ceramah di depan seorang diri tanpa memperhatikan ‘atmosfer” kelas yang mulai kehilangan “gairah”.
  4. seorang anak malah melawan kepada orang tuanya saat dinasehati karena bahasa orang tua yang kurang santun dan cenderung menghakimi dan memojokkan.
  5. seorang siswaberkelahi dengan gurunya karena terlambat dan diceramahi dengan kata-kata yang “panas” dan memancing emosi.
Fenomena-fenomena di atas bukanlah hal langka dalam kehidupan kita saat mudah. malah sudah bisa dikatakan sebagai fenomena harian di kampus, sekolah dan rumah. lalu, timbullah pertanyaan di benak kita kenapa hal tersebut bisa terjadi? bukankah seorang guru harus mampu menjelaskan materi pelajaran dengan bahasa yang jelas dan lugas juga?bukankah seorang ustadz harus menyampaikan da’wah  dengan kemasan yang menarik sehingga mampu mengajak jama’ahnya ke jalan yang lebih baik?bukankah seorang dosen harus mampu memotivasi mahasiswa untuk konsentrasi belajar dan mengembangkan pola pikir yang kreatif, responsif dan aktif/bukankah orang tua harus mampu menididik anak-anaknya menjadi ank yang shaleh dan shalehah?. tapi kenapa saat ini kita merasakan sangat sulit untuk mewujudkanya?. satu hal yang menurut hemat penulis perlu menjadi perhatian kita adalah masalah komunikasi. kemampuan berbahasa/berkomunikasi kita semakin menurun. akibatnya apapun jenis komunikasi yang kita bangun/laksanakan sangat jauh dari komunikasi yang efektif. malah ketika kita berbicara orang malah dengan cepar merasa jenuh, bosan, tidak tertarik. malah kadang orang merasa sakit hati dan terpojokkan setelah mendengar kata-kata kita. jika ini yang terjadi apa yang harus kita lakukan?
to be continue…

Tidak ada komentar: