Mengenai Saya

Foto saya
Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Riwayat Pendidikan: 1. SDN No:2 Tanjung Bingkung, Kecamatan Kubung. Kabupaten Solok (Tamat Tahun 1992) sekarang menjadi SDN No:19. 2. MTsN Sungai Lasi Kabupaten Solok (Tamat Tahun 1995) 3. MAN 2 Gunung Pangilun, Kota Padang (Tamat Tahun 1998) 4. IKIP Padang (1998-1999) 5. UNP S. 1 Pendidikan Geografi (Tamat Tahun 2002/2003) 6. S.2 PPs UNP Pendidikan IPS Ekonomi/Geografi Riwayat Pekerjaan: 1. Pekerja Sosial Pada Rumah Singgah Sakinah Program ADB dan APBN (2002-2005) 2. LPP RRI Padang (2001-Sekarang) 3. Instruktur Smart Primagama (2001-2009) 4. Teacher DEK'S JHS (2005-2010) 5. Dosen UNP (2008-sekarang) 6. Dosen Luar Biasa STKIP PGRI Sumbar 7. Konsultan RSBI Adabiah (2009) 8. MC/Pembawa Acara, Instruktur Beragam Pelatihan, Dll 9. Pengalaman Organisasi Ketua OSIS MTsN Sungai Lasi, Ketua OSIS MAN 2 Padang, Ketua HMJ Geografi, FIS, UNP, Ketua BPM FIS UNP, Ketua Remaja BKMT Kabupaten dan Kota Solok dan Korwil Sumatera, Bendahara DPP Ikatan Mahasiswa Geografi Indonesia (IMAHAGI), dll

Selasa, 22 Desember 2009

Balada Kehidupan Sang Guru Dengan Murid-Muridnya

Cerita ini tentang seorang guru yang memiliki 20 orang murid yang datang dari berbagai penjuru negeri. karena datang dari daerah yang berbeda tentunya mereka memiliki pola pikir, gaya, kepribadian, cara berucap dan bersikap yang tidak sama juga. sang guru memang dari awal menginginkan murid yang sangat heterogen. karena pengalaman mengajarkan bahwa mendidik murid yang heterogen membutuhkan perjuangan dan kesabaran yang luar biasa. dan itu adalah harapan guru tersebut. selama ini sang guru selalu sukses membina murid-muridnya. bahkan yang paling hebat adalah ketika sang guru harus membina murid-muridnya dari kalangan “extraorinary person” yang jumlahnya 50an dan mereka hidup dalam satu rumah/asrama. tapi sang guru sukses menjalankan fungsi dan peranannya.
kini sang guru berhadapan dengan 20 muridnya yang  istimewa. setiap kepala memiliki warna. ada yang suka tantangan ada pula yang gampang menyerah. ada yang bahasanya lemah lembut ada pula yang sedikit terdengar kasar. ada yang suka blak-blakan ada pula yang suka menyendiri dan memenung. ada yang suka dipuji ada pulan yang suka diperhatikan. ada yang suka menuruti setiap perintah/nasehat, ada pula yang pura-pura patuh malah ada pula yang bermuka dua. ada yang bisa membuat bangga ada pula yang kadang-kadang membuat hati sedih. ada yang kreatf dan selalu punya ide cemerlang adapula yang harus selalu dipapah dan diperintah. ada yang mengerti dengan bahasa isyarat ada pulan yang harus diperlihatkan sikap. ada yang perasa adapula yang sedikit kasat perasaaannya. ada yang gampang tersentuh adapula yang nyaris sulit menyentuh perasaannya. ada yang selalu penuh semangat adapula yang mudah patah arang. ada yang bisa membuat bangga adapula yang kadang membuat malu, ada yang bisa dipercaya adapula yang belum bisa dipercaya. ada yang bisa bekerja cepat ada pula yang lambat malah terkesan menyepelekan, ada yang bisa dibentuk dengan cepat adapula yang prosesnya berjalan seperti siput. ada yang bisa menyerap perubahan dengan cepat ada pula yang lambat. ada yang penuh tanggung jawab ada pula yang perlu belajar banyak tentang itu. ada yang ikhlas dengan segala perbuatan dan pergorbananannya adapula yang masih suka hitung-hitungan. ada yang sudah merasa satu keluarga tapi ada juga yang masih seperti orang lain, ada yang dewasa ada juga masih kekanak-kanakan, ada yang bisa menghibur tapi ada juga yang kadang membuat harapan jadi luntur. ada yang haus kemajuan dan pembaharuan ada juga yang suka dengan keadaaan yang apa adanya, ada yang kuat bagai baja ada juga yang lemah, ada yang mampu bertahan dengan berbagai masalah ada pula yang masih terperosok karenanya. ya itulah gambaran betapa berwarnanya murid sang guru. tapi yang namanya guru, tentu dia masih tetap mencintai murid-muridnya. walaupun kadang-kadang itu tidak disadari oleh murid-muridnya.
setiap detik bergulir dan waktu berjalan hari menjadi minggu, minggu bertukar bulan dan bulan mendekati berganti tahun. selalu ada pelajaran-pelajaran yang mereka pelajari bersama. pelajaran itu tidak saja datang dari sang guru, tapi kadang2 juga datang dari murid-murinya. itulah istimewanya kelas ini. mereka begitu demokratis, mereka nyaris tanpa sekat dan begitu dekat. semua bisa belajar dari pribadi masing-masing. kini mereka terus belajar dan terus belajar.
namun satu hal yang harus diingat oleh sang guru dan murid-muridnya adalah sebuah hadits Rasulullah yang artinya:
“barangsiapa yang menjadikan hari ini lebih baik dari kemarin, merekalah orang yang beruntung, barangsiapa yang menjadikan hari ini sama dengan hari kemarin maka rugilah mereka dan barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka terkutuklah mereka”
sang guru dan murid-muridnya tentu harus memahami pelajaran berharga hadits tersebut. jangan sampai mereka menjadi kelompok merugi atau bahkan terkutuk. mereka tidak punya pilihan, melainkan menjadi kelompok yang beruntung yaitu mereka yang mampu menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin???tapi sudahkan mereka beruntung???sedangkan mereka kadang-kadang masih terseok-seok dengan berbagai masalah. masih ada yang masih sibuk dengan segala macam kegiatan ketika waktu shalat/azan berkumandang, masih ada yang suka tampil apa adanya dari pada mencoba menjadi lebih baik, masih ada yang suka melalaikan tugas yang diberikan, masih ada yang suka mengulur-ulur waktu, masih ada yang sibuk dengan urusan pribadi, masih ada yang tidak saling peduli, masih ada yang lebih mementingkan hal-hal yang sebenarnya tidak penting, masih ada yang sibuk dengan permainanan atau kegiatan yang sifatnya buang-buang waktu, masih ada yang menggunakan fasilitas untuk hal-hal yang kurang berguna, masih ada yang suka bicara asal bunyi, masih ada yang suka meletus seenaknya, masih ada yang seolah-olah bukan bagian dari kelas itu, masih ada yang kurang sopan, masih ada yang menghargai kepercayaan, masih ada yang suka melakukan kegiatan atau perbuatan yang merugikan dan merusak  orang lain, masih ada yang mudah melupakan janji, masih ada yang hari ke hari sibuk sendiri, masih ada yang lupa tugas dan kewajiban, masih ada yang mudah terbawa perasaan dan lain-lain.
tapi akankah sang guru dan murid-muridnya menyerah dan sudi bergelimang dengan segala hal-hal negatif tersebut,,tentu tidak. sang guru tentu tidak  salah dalam memilih muridnya. tentu sang guru tak kan mudah menyerah untuk terus mengajari, membina, membimbing, mendidik, mencintai dan menyayangi murid-muridnya. tentunya sang guru akan berhenti jika salah satu muridnya mengangkat bendera putih kepadanya. tentu sang guru sudah kuat dan tahan uji dengan hal-hal tersebut, namun akankah murid-muridnya kuat melewati ujian2 kehidupan ini???
ini adalah balada hidup sang guru dan murid-muridnya. sepanjang kebersamaan mereka banyak hal sudah mereka rasakan. mereka sudah pernah tertawa bersama, bahagia bersama,  sedih bersama, letih bersama, susah bersama, jatuh bersama, bangun bersama dan sebagainya. kini mereka sedang menapaki suatu episode ujian lagi, akankah mereka mampu dan sanggup melewatinya?…….semoga Mereka Bisa !!!!!

Kamis, 05 November 2009

Informasi UTS Matkul Pengantar Ilmu Sosial

Ujian Tengah Semester (UTS) Semester Juli-Desember 2009 dilaksanakan Selasa Tanggal 10 November 2009 sesuai dengan Jadwal dan Tempat Kuliah Biasa. Pelajari dan Kuasai Materi Seperti Berikut:
  1. Hakikat Ilmu Sosial
  2. Proses Sosial
  3. Interaksi Sosial (Kontak dan Komunikasi)
  4. Masyarakat dan Kebudayaan
  5. Diferensiasi Sosial
  6. Stratifikasi Sosial
  7. Dll
Selamat Belajar...Semoga Sukses !

Ujian Tengah Semester (UTS) Mata Kuliah Tela'ah Kurikulum dan Buku Teks Semester Juli - Desember 2009


UTS Dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan tempat seperti perkuliahan biasa. Beberapa materi yang perlu dikuasai diantaranya adalah;
  1. Hakikat Kurikulum
  2. Perkembangan Pengertian Kurikulum
  3. Sejarah Kurikulum di Indonesia
  4. Landasan Pengembangan Kurikulum
  5. Hakikat KTSP 2006
  6. Plus Minus KTSP 2006
  7. Istilah-istilah Dalam Kurikulum dan Pembelajaran
Selamat Belajar dan Semoga Sukses !

Kamis, 29 Oktober 2009

Model Parkiran Siaga Gempa


Gempa tanggal 30 september 2009 dengan kekuatan 7,9 SR yang meluluhlantakan beberapa kota dan kabupaten di sumatera barat terutama Kota Padang sebagai ibukota provinsi sumatera barat dan kabupaten padang pariaman serta kota pariaman harusnya mampu meningkatkan kearifan kita terutama warga yang tinggal di sekitar wilayah rawan gempa tersebut agar belajar dari kejadian yang pernah ada sehingga bisa meminimalisir korban dan kerusakan jika gejala alam tersebut datang lagi. Apalagi sumatera barat termasuk wilayah "ring of fire" dan swalayan bencana (mengutip perkataan mantan Gubernur Sumbar yang kini naik kelas menjadi Mendagri).


Satu pelajaran yang mungkin bermanfaat untuk Penulis bagi dengan semua pembaca adalah masalah parkir. sepele memang, tapi fakta mengungkapkan bahwa banyak juga korban dan kerusakan terjadi karena kurang memperhatikan model parkir yang siaga gempa baik mobil mapun motor. Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan kita terhadap bahaya gempa yang "mungkin" saja terjadi pada masa yang akan datang beberapa hal pokok pikiran yang perlu kita perhatikan sekaitan dengan masalah parkir adalah:


  1. Parkirlah mobil di tempat parkir dengan memutarkan kepala mobil anda ke jalan keluar. selama ini pemilik kendaraan biasa memarkir kendaraan dengan membelakangi jalan keluar. Tujuannya jika terjadi gempa atau kondisi darurat pemilik kendaraan tidak perlu membuang waktu untuk memutar kendaraanya. Ingat, bahwa jika terjadi gempa dengan kekuatan yang bisa memenuhi persyaratan datangnya ancaman tsunami kita hanya memiliki waktu sekitar 30-40 menit untuk menjauh dari bibir pantai. waktu walaupun semenitpun adalah sangat berharga.
  2. Jangan memarkir kendaraan dengan berlapis. kalaupun memang area parkir padat, jangan memaksakan memarkir kendaraan lebih dari 2 lapis. jangan malas memarkirkan kendaraan jauh dari ruang kerja hanya karena letih berjalan. keselamatan anda jauh lebih berharga dari sekedar energi yang dikeluarkan karena berjalan dari parkiran ke ruang kerja. Malah menyehatkan bukan.
  3. Jika terbiasa memarkir kendaraan di tempat parkir yang beratap, pastikan atap parkiran tersebut cukup kokoh jika terjadi gempa besar. Belajar dari kasus gempa tanggal 30 september 2009 tepatnya di parkiran sebuah fakultas di UNP, banyak motor mahasiswa terhimpit atap parkiran yang roboh.
  4. Bagi pengguna motor, jangan memarkir motor dengan berlapis lebih dari 3. Perlu waktu yang lama untuk bisa keluar bagi pengguna motor di lapis pertama jika terjadi suasana genting. Asumsi jika 2 lapis, jika 1 pengguna sudah menyelamatkan motornya maka pengguna yang lain dalam keadaan bebas. jika 3 lapis, jika 1 pengguna bebas, maka pengguna kedua atau ketiga tinggal menggeser 1 motor saja. coba bayangkan jika motor berlapis 4 atau 5. perlu lebih dari 5 menit untuk bisa keluar dari jajaran parkir.
Demikianlah beberapa pokok pikiran penulis yang mencoba belajar dari pengalaman gempa 30 september 2009. Pokok pikiran ini lahir dari pengalaman dan kenyataan yang ditemui di kampus UNP Padang saat gempa melanda. semoga bermanfaat. 

Senin, 26 Oktober 2009

Tugas Pengantar Ilmu Sosial


Temukan 2 pendapat ahli/pakar tentang kebudayaan selain yang sudah kita bicarakan di kelas minggu kemarin. lalu bandingkan dan pelajari kedua pendapat tersebut untuk melahirkan pendapat baru yang merupakan pengertian kebudayaan versi saudara sendiri. minggu besok bersiap untuk mempertahankannya di depan kelas. sukses selalu.


Sekedar informasi buat saudara bahwa foto disamping adalah bapak sebelum operasi plastik yang gagal di Jepang. Ketawa dong!...hehe.

Selasa, 20 Oktober 2009

Kuis Pengantar Ilmu Sosial

Sebelumnya Bapak mohon maaf atas berubahnya pertanyaan kuis yang akan kalian jawab untuk minggu besok. Pertanyaannya adalah:
  1. Siapakah yang dijuluki Bapak Geografi dan Apakah Karya/Pernyataannya yang terkenal !
  2. Siapakah Penemu Globe dan Berapakah garis Khayal pada Globe !
Jangan lupa menuliskan:
  1. Nama
  2. NIM
  3. Sekolah Asal
  4. Alamat Blog/FS/Email/FB

Kamis, 08 Oktober 2009

Gempa Padang Tanggal 30 September 2009 Mag:7,6 SR...Detik - detik yang mendebarkan.

Pukul 17:00 WIB Rapat dengan anggota GeoKreatif.com dan beberapa orang mahasiswa/i Jurusan Pendidikan Geografi, FIS, UNP di ruang baca Jurusan baru saja selesai. Karena ada salah seorang anggota yang baru berulang tahun (Vito) dan berniat untuk mentraktir semua anggota rapat maka berangkatlah Vito dengan Meghie (Uda Geografi 08) membeli martabak manis dan jus sesuai pesanan anggota. Sambil menunggu, semua sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang membaca buku, skripsi, melihat koleksi Foto ada yang shalat, ada yang tidur-tiduran dan ada yang sekedar berbincang-bincang dengan topik ringan.

Lalu, terdengar atap berderik,,,penulis masih sempat melihat jam yang dipajang di dinding ruang baca,,,menunjukkan pukul 17:15 WIB. Beberapa detik kemudian terdengar bunyi gemuruh seperti mobil proyek menurunkan beban berupa batu dan kerikil….lantai mulai bergoyang…tanpa ada aba-aba semua berteriak spontan…gempaaaaaaaaaa………..!Karena ruang baca terletak sekitar 50 meter di dalam gedung…kami harus berjuang melewati lorong untuk bisa keluar. tidak ada yang terpikirkan kecuali bagaimana berlari secepat mungkin agar bisa sampai di taman ruang terbuka. sepanjang lorong kami diiringi oleh pecahan kaca di kiri kanan kami. kami juga tidak ingat kalo diantara kami ada 2 orang perempuan. tapi alhamdulillah mereka keduanya berhasil keluar. sesampai di taman. semua mahasiswa/i dari 2 fakultas yang berdekatan yaitu FIS dan FE UNP beserta dengan Para Dosen sudah tiarap di lapangan. Terdengar sesekali teriakan entah dari siapa yang menyuruh untuk tiarap guna menghindari lentingan pecahan-pecahan kaca serta lainnya. Gempa kali ini, benar2 luar biasa….tubuh serasa dilemparkan ke kiri dan ke kanan, lalu beberapa kali terasa hentakan vertikal yang menghempaskan semua ke tanah. Penulis bisa melihat melalui atap gedung bagaimana gelombang seismik merambat melewati gedung,,,atap gedung naik turun seperti gerakan suporter sepakbola. setelah hampir semenitan….tanah mulai bersahabat,,,namun pemandangan aneh mulai terlihat…asap putih mengepul memenuhi langit. tangisan dan wajah2 ketakutan bercampur di taman itu. Lalu, secara spontan semua bergerak keluar. Beberapa orang sempat meneriakan kalimat; cepat menuju ketinggian….!!!Lalu semua berlarian. Penulis dan beberapa anggota rapat tadi mesti harus balik lagi ke ruangan baca tadi karena barang-barang masih ketinggalan. Beberapa ponsel masih tadi masih di charge. tas-tas masih ketinggalan. malah beberapa anggota yang barusan shalat dan tidur-tiduran tadi berlari tanpa alas kaki. Kaki Rio GKC tampak berdarah. Setelah memastikan semua barang-barang penting selamat. semua mulai berlari meninggalkan kampus. Penulis masih mencoba untuk mengunci ruangan. tapi sudah tidak bisa lagi karena pintu sudah miring. akhirnya penulis berlari ke parkiran. beberapa motor sudah berjatuhan. Penulis sempat bertemu dengan Vito dan Meghie yang baru pulang membeli makanan dan minuman tadi. Sudah tidak ada lagi waktu,,,penulis hanya sempat bilang….bawa saja dan selamatkan diri kalian. Di lapangan parkir Penulis bertemu dengan Dosen Senior Geografi Bapak Win. Sempat berbicara sejenak dan Penulis minta izin untuk segera menuju ke lubuk buaya. Yang ada dalam pikiran adalah bagaimana keadaan istri dan anak yang baru berumur 2 tahun 9 bulan. Penulis juga teringat nasib adik perempuan yang bekerja di STIKES SYEDZA SAINTIKA Bandar Purus. Sesampai di gerbang kampus UNP, macet mendera, semua ingin cepat, semua ingin selamat. Namun, akhirnya semua jadi terhambat. keadaan makin bertambah parah dan mencekam serta makin kacau ketika orang-orang mulai berteriak…tsunami…tsunami…tsunami…!!!Rasanya lutut ini sudah tidak sanggup lagi berdiri,,,tangan sudah terasa dingin. Benarkah Tsunami akan datang???hampir 20 menit penulis terjebak di simpang cendrawasih…arah ke lubuk buaya nyaris tidak bisa dilewati. tidak ada pilihan Penulis mengikuti gerakan massa ke tunggul hitam. Saat akan berbalik inilah bayangan keluarga kembali melintas…air mata mulai jatuh tak tertahan…bibir bergetar…dalam hati mencoba untuk menyerahkan semuanya kepada Allah. Ya Allah…hidup dan mati kami di tanganMu. Engkaulah Pelindung Kami…Lindungilah Kami ya Allah…Penulis mencoba menguatkan diri. mencoba untuk mencapai By Pass. Mudah-mudahan Keluarga sempat mengungsi saat gempa dan kami sudah punya kesepakatan untuk bertemu di satu tempat di rumah keluarga di taruko. Pukul 18:05 WIB Penulis sampai di By Pass dekat TVRI Sumatera Barat. Ribuan warga menyemut. Penulis mulai mencari-cari keluarga. sampai pukul 18:45 hasilnya nihil. Penulis mencoba menghibur diri. mungkin mereka lari ke lubuk minturun. Penulis berhenti di suatu simpang 3 yang penulis tidak tahu itu daerah apa karena sudah mulai malam.

Penulis mencoba menghubungi keluarga melalui ponsel,,,jaringan eror. Lalu Penulis coba mendengarkan RRI dan ternyata ada satu hal yang melegakan yaitu terdengar suara Walikota Padang sedang memberikan instruksinya. Penulis teringat ketika Dulu Gempa tahun 2007, Penulislah yang berada di studio pro2 FM RRI Padang. memandu Walikota untuk menenangkan warga yang cemas dengan isu tsunami. Penulis masih ingat kalimat Pak Wali waktu itu yang mengatakan:”warga Padang tidak usah kuatir, Insyaallah tidak ada tsunami, silahkan kembali ke rumah. Pak Wali sekarang masih di RRI. RRI ini dekat dengan pantai..”:. Itu gempa tahun 2007,,,bagaimana dengan gempa yang barusan terjadi??? kekuatannya luar biasa,,,sepanjang jalan penulis lihat banyak bangunan yang roboh. Kembali kekuatiran itu muncul. Lalu Penulis mulai berfikir. Sekarang sudah pukul 19:00 WIB, berarti sudah lebih satu jam. masa-masa kritis sudah bisa dikatakan berakhir. Akhirnya Penulis memutuskan untuk kembali mencari keluarga ke arah by pass lubuk buaya. Kilat dan petir mulai terlihat,,,gerimis mulai turun. sepanjang jalan penulis terus mencoba untuk mengenali satu per satu wajah yang ditemui. tapi tetap nihil. Akhirnya Penulis putuskan untuk melihat keadaan rumah. beragam pikiran juga datang menghantui. Namun, ketika Penulis mulai melihat rumah dari luar kelihatan utuh hati sedikit tenang. lalu Penulis bertemu dengan beberapa tetangga dan keluarga yang mengatakan kalau istri, anak dan adik Penulis sudah pergi ke taruko. Seperti lepas dari ikatan tambang kapal laut rasanya mendengar berita itu. Alhamdulillah ya Allah Engkau telah menyelamatkan mereka. Dan ternyata adik perempuan Penulis juga selamat dari tempat kerjanya karena saat gempa terjadi dia sudah pulang dan berada di rumah.

STIKES SYEDZA SAINTIKA tempat Adik Perempuan Penulis bekerja roboh…dari 4 lantai tinggal 2lantai dan menimbun seorang karyawannya yang diperkirakan sedang membersihkan ruangan.


Selasa, 29 September 2009

Kurikulum Pertemuan 1 dan 2


Catatan Materi Kuliah
Tela’ah Kurikulum dan Buku Teks Geografi
Pertemuan       :           1 dan 2
Oleh                :           Nofrion Sikumbang


A.    Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum  mulai populer di Indonesia sejak tahun lima puluhan yang dikenalkan oleh mereka yang pernah belajar di Amerika Serikat.Sebelumnya kurikulum lebih dikenal dengan istilah rencana pelajaran. Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin “curriculae” yang berarti jarak yang harus ditempuh seorang pelari. Bangsa Yunani Kuno juga mengenalkan istilah kurikulum yang diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari melalui kata “curir” dan “curere”. Kurikulum juga baru ditemukan dalam kamus Webster tahun 1856 yang menyatakan kurikulum sebagai “a race course;a place for running;a chariot”. Juga disebutkan kurikulum sebagai “a course in general;applied particulary to the course of study in a university”. Chariot artinya kereta pacu pada zaman lalu yakni suatu alat yang membawa seseorang dari titik start  sampai ke finish.

Pengertian kurikulum dan kurikulum itu sendiri mengalami perkembangan dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan pemikiran tokoh-tokoh pendidikan. Dan memang itu seharusnya terjadi agar kurikulum  tidak menjadi usang atau ketinggalan zaman. Beberapa perkembangan mengenai dimensi pengertian kurikulum adalah;

1.      Kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik. Kurikulum berorientasi pada isi atau materi pelajaran(content oriented). Mata ajaran (subject matter) dipandang sebagai pengalaman orang tua/orang-orang pandai pada masa lampau. Kurikulum sebagai mata pelajaran biasanya erat kaitannya dengan usaha memperoleh ijazah. Ijazah pada dasarnya menggambarkan kemampuan peserta didik terhadap mata pelajaran. Artinya jika peserta didik telah mendapatkan ijazah maka dianggap peserta didik tersebut telah mempunyai kemampuan menguasai mata pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Evaluasi dilakukan dengan tes hasil belajar. Pengertian kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran dianggap sebagai pandangan yang masih tradisional, namun konsep ini teryata masih banyak dianut dan mewarnai kurikulum yang berlaku saat ini. Tokohnya diantaranya adalah Robert M. Hutchins (1936).

2.      Kurikulum sebagai pengalaman belajar siswa. Tuntutan masyarakat terhadap sekolah menyebabkan terjadinya pergeseran pengertian kurikulum. Tidak hanya sebatas sebagai sejumlah mata pelajaran tetapi kurikulum adalah seluruh kegiatan yang dilakukan siswa baik di dalam maupun di luar sekolah asalkan kegiatan tersebut berada dalam control/pengawasan guru/sekolah. Tokohnya adalah Hollis L. Caswel dan Campbell(1935). Juga Harold Alberty(1965). Kurikulum tidak terbatas pada kegiatan-kegiatan di dalam kelas tapi juga mencakup kegiatan out door. Tidak ada pemisahan yang tegas antara kegiatan intra dan ekstra. Semua kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada siswa dan pada akhirnya akan memberikan pengaruh pada perubahan tingkah laku pada hakikatnya disebut kurikulum. Disinilah letak perdebatan para ahli pendidikan tentang konsep kurikulum sebagai pengalaman belajar. Mereka berfikiran bahwa untuk mengukur pengalaman belajar itu bukanlah hal sederhana dan mudah. Oleh karena itu konsep kurikulum sebagai pengalaman belajar dianggap sebagai konsep yang luas sehingga makna kurikulum menjadi kabur dan tidak fungsional.

3.      Kurikulum sebagai Program atau perencanaan pembelajaran. Konsep ini salah satunya diapungkan oleh Hilda Taba (1962) yang mengatakan “A Curriculum is a plan for learning…”.Konsep ini juga diamini oleh beberapa tokoh seperti Donald E. Olorsky dan B. Othanel Smith (1978) serta Peter F. Oliva (1982) yang menjelaskan bahwa kurikulum adalah suatu perencanaan atau program pengalaman siswa yang diarahkan sekolah.

Kurikulum sebagai suatu rencana sejalan dengan  rumusan kurikulum menurut Undang- Undang  Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Terlihat batasan yang jelas antara kurikulum sebagai rencana ( as a plan) yang harus dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar oleh guru serta kurikulum sebagai pengaturan isi dan cara pelaksanaan rencana itu. Kedua itu digunakan sebagai upaya untuk pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Oleh sebab itu, kurikulum bukan hanya sebatas rencana tapi juga bagaimana pelaksanaan rencana itu. Murray Print (1993) mengungkapkan bahwa kurikulum meliputi;
Ø  Planning Learning Experiences
Ø  Offered Within An Educational Institution/Program
Ø  Represented As A Document
Ø  Includes Experiences Resulting From Implementing That Document
Print memandang bahwa sebuah kurikulum meliputi perencanaan pengalaman belajar, program sebuah lembaga pendidikan yang diwujudkan dalam sebuah dokumen serta hasil dari implementasi dokumen yang telah disusun.



B.     Peran dan Fungsi Kurikulum
Kurikulum dipersiapkan dan dikembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan yakni mempersiapkan peserta didik agar mereka dapat hidup ditengah masyakat. Sebagai salah satu komponen dalam system pendidikan, minimal kurikulum memiliki 3 peran(Hamalik, 1990) yaitu;
1.      Peranan Konservatif. Kurikulum berperan sebagai pelestari berbagai nilai budaya sebagai warisan masa lalu. Kurikulum diharapkan mampu menjadi filter terhadap pengaruh globalisasi yang efek negatifnya menggerogoti budaya nasional. Kurikulum melalui implementasinya di dalam maupun di luar kelas mampu menjaga ke ajekan dan identitas masyarakat Indonesia.
2.      Peran Kreatif. Masyarakat bersifat dinamis. Maka kurikulum juga harus mengandung hal-hal baru yang sejalan dengan perkembangan zaman sehingga peserta didik mampu mengembangkan potensinya. Jika tidak maka kurikulum tidak lebih dari setumpuk rencana dan peraturan yang kurang bermakna dan tidak relevan dengan kondisi terkini.
3.      Peran Kritis dan Evaluatif. Tidak semua nilai-nilai warisan masa lalu harus diwariskan kepada generasi muda dan tidak semua nilai-nilai baru harus dimiliki oleh peserta didik. Dalam rangka inilah kurikulum memiliki peran kritis dan evaluatif. Kurikulum harus mampu menyeleksi dan mengevaaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan anak didik.

Ketiga peran kurikulum itu harus berjalan seimbang. Antara peran konservatif, kreatif dan kritis serta evaluatif.

C.     Fungsi Kurikulum
Dilihat dari cakupan dan  tujuannya menurut Mc. Neil (1990) isi kurikulum memiliki 4 fungsi.
1.      Fungsi Pendidikan Umum (common and general education). Fungsi kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik agar mereka menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab sebagai warga Negara yang baik.
2.      Fungsi Suplementasi (supplementation).
Kurikulum harus bisa melayani beragama karakteristik peserta didik. Peserta didik beragam dalam kemampuan, minat dan bakat.
3.      Eksplorasi (exploration)
Kurikulum harus mampu menemukan dan mengembangkan minat dan bakat masing-masing peserta didik.
4.      Fungsi Keahlian(Spesialization)
Kurikulum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan peserta didik sesuai keahlianya yang berdasarkan atas minat dan bakat.





D.    Asas- Asas Kurikulum
1.      Asas Filosofis yang berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai dengan filsafat Negara
2.      Asas Psikologis yang memperhitungkan factor anak dalam kurikulum yakni meliputi psikologi anak, perkembangan anak, psikologi belajar, bagaimana proses belajar anak.
3.      Asas Sosiologis yaitu keadaan masyarakat, perkembangan dan perubahannya, ilmu pengetahuan dan lain-lain
4.      Asas Organisatoris yang mempertimbangkan bentuk dan organisasi bahan pelajaran yang disajikan.

E.     Kurikulum dan Pengajaran
Saylor mengibaratkan antara kurikulum dengan pengajaran ibarat Romeo dan Juliet. Artinya berbicara tentang Kurikulum adalah berbicara juga tentang Juliet. Kurikulum dan pengajaran adalah  2 hal yang tidak terpisahkan.  Kurikulum memberikan arah dan arah tujuan pendidikan;serta isi yang harus dipelajari;sedangkan pengajaran adalah proses  yang terjadi dalam proses belajar mengajar antara guru dan peserta didik. Menurut Oliva, kurikulum berkaitan dengan apa yang harus dipelajari;sedangkan pengajaran mengacu kepada bagaimana cara mengajarkanya. Yang perlu diingat adalah bahwa system pengajaran meliputi 3 subsistem yaitu perencanaan pengajaran, pelaksanaan pengajaran dan  evaluasi. Namun, walaupun antara kurikulum dengan pengajaran memiliki hubungan yang erat, namun menurut Peter, F. Oliva (1992) dalam prakteknya terdapat kemungkinan hubungan antara kurikulum dengan pengajaran dalam beberapa model berikut ini;
1)      Model Dualistis (the dualistic model)
Dalam model ini keduanya terpisah dan berjalan sendiri-sendiri.








2)      Model Berkaitan (the interlocking model)







3)      Model Konsentris (the concentric model)
Pada model ini ada kemungkinan hubungan kurikulum bagian dari pengajaran atau sebaliknya.









4)      Model Siklus (the cyclical model)
Keduanya memiliki hubungan timbale balik dan saling mempengaruhi.Apa yang diputuskan oleh kuirkulum akan menjadi dasar dalam proses pelaksanaan pengajaran. Sebaliknya apa yang terjadi dalam proses pengajaran akan mempengaruhi keputusan kurikulum selanjutnya.









F.      Kurikulum Ideal dan Kurikulum Aktual
Kurikulum ideal adalah kurikulum yang diharapkan dapat dilaksanakan dan berfungsi sebagai acuan atau program guru dalam proses belajar mengajar. Karena kurikulum ini menjadi pedoman bagi guru maka kurikulum ini juga disebut kurikulum formal atau kurikulum tertulis (written curriculum). Namun dalam prakteknya pelaksanaan kurikulum ideal mengalami beberapa hambatan dalam pelaksanaanya. Diantaranya adalah sarana dan prasarana, kemampuan guru serta kebijaksanaan sekolah/kepala sekolah. Karena hal tersebut maka guru hanya bisa melakukan kurikulum sesuai dengan keadaan yang ada. Inilah yang disebut kurikulum Aktual.Semakin jauh jarak antara kurikulum ideal dengan actual maka dapat diperkirakan makin buruklah kualitas pendidikan di sekolah tersebut demikian juga sebaliknya.

G.    Kurikulum Tersembunyi (hidden curriculum)
Kurikulum tersenyum adalah hasil dari suatu proses pendidikan yang tidak direncanakan. Atau perilaku yang muncul di luar tujuan yang telah dideskripsikan oleh Guru. Juga bisa diartikan sebagai  tujuan yang tidak tertulis(tersembunyi) dan juga bisa diartikan sebagai segala sesuatu yang terjadi tanpa direncanakan terlebih dahulu yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Contoh;ketika seorang guru geografi akan menunjukkan gambar/foto/video untuk menjelaskan tenaga endogen tiba-tiba terjadi gempa bumi. Lalu guru menjadikan kejadian yang baru saja terjadi sebagai media pembelajaran.


Senin, 28 September 2009

Mahmoud Ahmadinejad Dalam Kesederhanaan....Sebuah Pelajaran Yang Hakiki !

Dari beberapa sumber bacaan yang Penulis baca tentang Biografi Presiden Ke enam Iran, Mahmoud Ahmadinejad Penulis memetik beberapa pelajaran seputar kesederhanaanya sebagai seorang Tokoh Dunia.

  1. Beliau adalah seorang putra pandai besi. Awalnya bukanlah tokoh yang mentereng di Iran. Bukan Ulama, Bukan Politisi. Masa Remajanya dijalani seperti layaknya remaja lain. Hobi dan suka serta pintar bermain bola, pintar dalam mata pelajaran Matematika. Suaranya juga bagus, baik saat membaca Al Qur'an maupun berpidato.
  2. Saat menjadi Walikota Iran,,,Beliau tampil sebagai Walikota yang sederhana dan disukai warganya. Kemana-mana selalu menyetir mobilnya sendiri yang sudah tua, lebih memilih tinggal di rumah susunnya ketimbang rumah dinasnya.Beliau juga membersihkan lingkungannya sendiri dan selalu mengamati kota dan warganya secara langsung.
  3.  Ketika menjadi Presiden Iran Ke Enam, Beliau tetap menjadi Pribadi yang sederhana. Fasilitas Limosine dan Istana yang megah tidak menggiurkannya. Tetap tinggal di rumah susun. Setia dengan mobil pribadinya yang sudah tua. Karpet-karpet merah Persia di Istana dikeluarkannya, malah dalam sebuah sumber digunakan untuk kepentingan warganya.
  4. Bidang ekonomi adalah fokusnya. Pernyataannya yang terkenal adalah:"Saya tidak akan berhenti sebelum semua rakyat Iran bisa makan". Beliau juga berusaha sekuat tenaga untuk meningkatkan Pendapatan Minyak Iran agar jatuh di meja makan rakyatnya. 
  5. Suatu ketika Ahmadinejad mendapat pertanyaan dari wartawan Jepang : “Tuan Presiden,  kenapa Anda masih mempertahankan pengembangan teknologi nuklir yang mengancam perdamaian dunia ? ” Anda seharusnya tidak perlu mengkhawatirkan kami (Iran), Anda harusnya lebih khawatir kepada negara yang pernah menjatuhkan bom nuklir ke negara Anda, jawab Ahmadinejad”
  6. Sewaktu menjadi Walikota Iran, Beliau pernah ditegur Presiden Mohammad Khatami karena sewaktu mengunjungi Universitas Teheran Sang Presiden Terjebak Macet. Pernyataan Beliau adalah:"Bersyukurlah,,presiden kita sedang merasakan kenyataan hidup rakyatnya yang sebenarnya".
  7. Dalam foto-foto yang dirilis di Internet dapat dilihat betapa sederhananya seorang Presiden Bernama Mahmod Ahmadinejad...Tidur beralaskan karpet....Selalu shalat tepat waktu walaupun dalam sebuah acara penting sekalipun walaupun harus di sebuah taman. Sederhana dalam penampilan namun tegas dalam pendirian. 
  8. Ahmadinejad berarti ras yang unggul, bijak dan paripurna.

Senin, 14 September 2009

Memaknai Buka (Puasa) Bersama di Bulan Suci Ramadhan

Mulai dari seminggu puasa berjalan umat muslim khususnya kawula muda muslim ssudah mulai disibukkan dengan sebuah tradisi yang begitu kental dalam dunia mereka yaitu acara buka bersama. Bisa dengan temen satu sekolah, anggota kelompok tertentu, almamater, alumni dan lain-lain. Tempatnya bisa di rumah salah satu diantara mereka atau di sebuah restoran atau rumah makan pilihan mereka. Semuanya dibingkai dengan semangat kebersamaan dan persaudaraan yang luar biasa. Bayangkan, dengan modal sebuah sms saja atau sebuah pengumuman di FB atau FS, cukup ampuh untuk menghadirkan rekan-rekan yang dituju. Begitulah kuatnya magnet sebuah acara yang bernama buka puasa bersama dibulan suci Ramadhan.

Namun, Penulis mempunyai sebuah pengalaman yang bertolak belakang dengan kondisi di atas. suatu waktu Penulis sempat mengadakan buka puasa bersama di sebuah rumah makan yang tidak begitu besar tapi cukup ternama di kota padang. Di padang rumah makan itu identik dengan menu serba bakar. Ketika jarum jam baru menyentuh angka 5 sore, satu per satu pengunjung mulai berdatangan. rata-rata dari usia dan penampilan mereka, Penulis bisa menerka mereka masih anak-anak SMA.

Modis, fresh, harum, gaul dan penuh keceriaan adalah kesan yang Penulis tangkap ketika memperhatikan satu persatu mereka datang. Ketika Penulis memesan tempat duduk, dengan sopan pelayanan mengatakan:"maaf pak, kursi didalam sudah dibuking,,,yang masih tersedia,meja yang di luar"; Dari pelayan itu juga, Penulis dapat informasi ada sebuah pesanan dari sebuah SMA untuk buka bersama untuk 120 orang. Wah, jumlah yang begitu besar. Penulis bersama 4 orang temen terpaksa dengan sedikit tidak rela menempati meja di luar rumah makan tersebut.

Beberapa hal yang menjadi perhatian Penulis dan menjadi topik pembicaraan Penulis dengan temen2 selama buka bersama adalah;
  1. Karena acara buka bersama adalah kental nuansa keagamaannya, namun yang sedikit membuat miris adalah penampilan anak-anak putri yang pergi berbuka bersama tersebut masih sangat jauh dari norma-norma agama. Kalaupun ada yang memakai jilbab itupun dengan format yang "aneh".
  2. Penulis melihat ketika mereka datang, mereka saling bersalaman tidak hanya tangan tapi tangan itu dicium atau dilekatkan ke pipi. Itu antara laki-laki dengan perempuan. Sepertinya yang disalami adalah pengurus OSIS atau senior mereka. Tapi yang membuat Penulis berfikir adalah percampuran salam dan aksi cium tangan dan tempel ke pipi. Mungkin ini adalah kebiasaan waktu mereka TK dulu, cuma apa harus ketika mereka telah remaja masih perlu dilestarikan?
  3. Satu hal lagi yang membuat kening Penulis berkerut adalah, ketika waktu berbuka dan magrib masuk semua asik makan dan minum sambil berkelakar satu sama lainnya. Setelah shalat magrib terlebih dahulu di mushala yang ada di rumah makan tersebut Penulis dan kawan-kawan melanjutkan dengan makan malam. Tapi adik-adik Penulis yang tadi masih sibuk dengan makanan mereka, malah sibuk dengan cara foto-foto diantara mereka. Berdua, bertiga, rame-rame,,,berdekatan, berangkulan dan lain-lain. lagi-lagi antara laki-laki dengan perempuan. Mereka tampak seperti adik kakak saja.
Ketika jarum jam menunjukkan saatnya azan Isya, penulis mulai beranjak Pulang. Mereka masih sibuk dengan dunia mereka. Magrib mereka hilang karena acara buka puasa bersama....mari kita pikirkan..

Jadwal Kuliah Semester Juli - Desember 2009

Perkuliahan Semester Berjalan di Universitas Negeri Padang, Fakultas Ilmu - Ilmu Sosial, Jurusan Pendidikan Geografi Adalah:
1. Tela'ah Kurikulum dan Buku Teks Geografi, Selasa Jam 1-2 Lokal D. 20 Lantai 3 Gedung Utama FIS.
2. Tela'ah Kurikulum dan Buku Teks Geografi, Selasa Jam 3-4 Lokal D. 20 Lantai 3 Gedung Utama FIS
3. Pengantar Ilmu Sosial, Kamis Jam 2 Lokal D. 28 Lantai 1 FIS

Jumat, 04 September 2009

Hari Radio Ke 64 Tahun 2009,,,Sebuah Kado Indah !


64 Tahun RRI,,.Mengudara Untuk Semua…
(Refleksi Hari Radio Ke 64 Tanggal 11 September 2009)
Sempat seperti anak ayam kehilangan induknya karena likuidasi Departemen Penerangan pada masa pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid tahun 2000 tidak membuat api Try Prasetya RRI padam. Malah ini dijadikan sebagai tonggak untuk melakukan sebuah perubahan dari Government Owned Radio ke arah Public Service Boradcasting dengan didasari Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2000 yang ditandatangani Presiden RI tanggal 7 Juni 2000. Tidak hanya itu, perubahan status RRI dari Perusahaan Jawatan (Perjan=badan usaha milik Negara yang mencari untung) menjadi Lembaga Penyiaran Publik (LPP) sejak 2002 sampai sekarang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 dan 12 tahun 2005 yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Undang Undang Nomor 32/2002 turut memacu motivasi Angkasawan dan Angkasawati RRI untuk terus hadir sebagai radio yang benar-benar milik semua lapisan masyarakat dan melayani kepentingan semua orang. Tentunya ini didasari oleh Pasal 14 Undang Undang Nomer 32/2002 menegaskan bahwa RRI adalah Lembaga Penyiaran Publik yang bersifat independen, netral, tidak komersil dan berfungsi melayani kebutuhan masyarakat.
Menjelang ulang tahunnya yang ke 64 tahun 2009, RRI kini telah memiliki 68 stasiun di seluruh provinsi di Indonesia. Sebuah data statitik yang tentunya akan membuat bangga para pendiri RRI Dulunya. Betapa tidak, pada awal kemerdekaan, RRI mulanya hanyalah menggunakan peralatan Radio bekas Jepang. Lalu 6 orang yang mengoperasikan radio-radio bekas Jepang itu mengadakan pertemuan di rumah Adang Kadarusman Jalan Menteng Dalam Jakarta menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama. Rapat tersebut juga menghasilkan suatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan Piagam 11 September 1945, yang berisi 3 butir komitmen tugas dan fungsi RRI yang kemudian dikenal dengan Tri Prasetya RRI. Butir Tri Prasetya yang ketiga merefleksikan komitmen RRI untuk bersikap netral tidak memihak kepada salah satu aliran / keyakinan partai atau golongan.
Usia 64 tahun tentunya adalah umur yang sudah cukup tua. Umur dimana seseorang seharusnya sudah mencapai klimaks dari prestasi hidup. Bagaimana dengan RRI. Kalau pertanyaan ini kita lemparkan kepada public tentu akan beragam tanggapan yang akan muncul. Dari beberapa dialog interaktif dengan pendengar yang selalu digelar RRI menjelang hari Ulang Tahunnya dan acara Jembatan Hati Pro2 yang mengudara sekali  sebulan di Pro2 RRI Padang setiap malam minggu pukul 20:00-21:00 terungkaplah beberapa pandangan masyarakat terhadap RRI. Diantaranya adalah;
1.      Sesuai dengan fungsinya sebagai penyampai berita/informasi beberapa masyarakat menilai berita RRI masih belum bisa keluar dari kungkungan “corong pemerintah”. RRI masih “senang” dengan berita-berita kunjungan pejabat, acara-acara seremonial dan sejenisnya. Kalau kita intip ke dapur pemberitaan RRI memang kesan itu sedikit tergambar dengan plotting reporter RRI yang banyak disebar di kantor-kantor pemerintah dan sejenisnya. Masih kurang “reporter mobile” yang bertugas untuk melaporkan setiap pergerakan informasi di masyarakat. Tentu juga tidak berarti berita RRI tidak ada yang mengupdate kegiatan masyarakat. Mungkin intensitas dan kualitasnya yang perlu ditingkatkan.
2.      Salah satu fungsi RRI yang tidak boleh dilupakan oleh semua angkasawan dan angkasawati RRI adalah bahwa RRI adalah radio yang melayani semua lapisan masyarakat termasuk di dalamnya adalah “etnic minority”. Bisa dikatakan sangat sedikit porsi siaran yang melayani kepentingan mereka. Kecuali pada event-event RRI yang kadang kurang kontiniu.
3.      Sebagai Radio milik Pemerintah yang dibiayai sepenuhnya dengan APBN, Sarana dan Prasarana serta Peralatan Siaran Nomor satu untuk takaran Radio secara umum di negeri ini, seharusnya siaran RRI dapat menjangkau hampir semua daerah kerjanya dengan kualitas yang baik. Namun, masih banyak pendengar yang mengeluh dengan kualitas siaran RRI  yang masih kalah dengan siaran radio-radio swasta. Baik dalam jangkauan maupun kejernihan. Tentu ini harus menjadi perhatian bagian teknik RRI, bagaimana menjadikan siaran RRI enak dan nyaman di dengar. Karena bagaimanapun bagusnya sebuahprogram acara jika tidak didukung oleh kualitas siaran akan berkurang nilainya dalam pandangan masyarakat.
4.      Sisi lain yang cukup menjadi sorotan pendengar adalah materi acara yang ada di RRI. Secara umum sudah bagus dengan komposisi yang merata baik dalam aspek pendidikan, budaya, berita, olahraga, agama, hiburan dan lain-lain. Namun, ada beberapa acara sepertinya perlu dikaji ulang. Ditingkatkan kualitasnya dan ada reformasi serta optimalisasi acara tersebut. Sedikit janggal rasanya jika ada sebuah program yang diputar ulang, hilang-hilang timbul, kualitas rekaman tidak standar broadcasting dan lainnya. Dirasa perlu ada suntikan nafas dan motivasi untuk memformat ulang acara, melakukan evaluasi kapan perlu menciptakan acara-acara baru yang selaras dengan kebutuhan pendengar. 
Terlepas dari itu semua, RRI Padang juga telah mampu menunjukkan eksistensinya di tengah masyarakat. RRI Padang melalui 3 programa yang selalu mengudara setiap hari (Pro 1, Pro 2 dan Pro 3) telah mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat. Setidaknya ini terlihat dari respon pendengar terhadap acara-acara yang diudarakan RRI yang selalu mendapatkan respon dari pendengar. Sebagai contoh Pro2 FM. Programa yang mengudara melalui Frekuensi 90,8 Mhz ini mampu merebut hati remaja kota padang bahkan pendengar dari beberapa kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Seperti Kabupaten dan Kota Pariaman, Solok, Agam dan sekitarnya. Program-Program seperti Band On Air, Riquest On Air, Indie By Riquest, Bimbel Udara, Ranah Tacinto adalah beberapa contoh acara yang ramai pendengarnya. Demikian juga dengan Programa 1 yang mengudara melalui frekuensi 97,5 Mhz dan Am 254 meter juga mampu menarik minat pendengar untuk memonitor acara-acaranya sepanjang hari. Acara Subuh Mubaraqoh yang dicetuskan oleh Kepala LPP RRI Padang Drs. Sudiman Bonavarte, MM mulai bulan Agustus 2009 ternyata mendapat sambutan luar biasa dari pendengar dari seluruh sumatera barat bahkan beberapa daerah tetangga dan kepulauan Mentawai. Acara ini juga merupakan bentuk respon RRI terhadap program Pemerintah Kota Padang yang sedang digencarkan Oleh Walikota Padang Bapak Drs. H. Fauzi Bahar, M. Si.
Tidak hanya itu, RRI Padang juga menjadi sumber informasi pertama dan utama bagi masyarakat dalam berbagai hal terutama dalam kondisi darurat seperti Bencana Gempa Bumi yang sering terjadi di Kota Padang dan Sumatera Barat. Hampir setiap kali terjadi Gempa Bumi dengan kekuatan sedang ataupun besar, Walikota/Wakil Walikota Padang, hadir di udara melalui RRI Padang guna menyampaikan informasi seputar gempa, memberikan pengarahan dan instruksi serta menenangkan warga kota yang dihantui gempa dan tsunami. Penulis sendiri mempunyai pengalaman yang begitu berbekas ketika mendampingi Walikota Padang mengudara ketika terjadi Gempa tahun 2007. Walaupun gempa masih terus terjadi tetapi Walikota Padang tetap bertahan di Studio, melayani masyarakat. Penulis sendiri sempat bertanya kepada Pak Wali..apakah kita terus bertahan Pak?. Dengan Mantap Beliau Menjawab:”Insya Allah,,,tidak apa-apa”.
Peran RRI tidak sebatas itu saja, kegesitan reporter RRI mencari berita dan mengudarakannya secepat mungkin dari lapangan perlu diberikan acungan jempol. Suasana dan perkembangan setelah bahkan ketika bencana terjadi dapat segera diketahui pendengar RRI melalui Laporan Langsung Reporter RRI dari tempat kejadian. Galodo di Tanah Datar, Banjir dan Gempa di Kota Padang, Bahkan yang terbaru adalah bencana banjir bandang di Kabupaten Agam yang diekspos langsung oleh RRI Padang melalui siaran berjaringan Nasional. Sehingga perkembangan dari suatu bencana/kegiatan dapat diketahui oleh seluruh pendengar di Indonesia.
Satu hal lagi yang perlu dicatat adalah kini siaran RRI Padang sudah bisa diakses melalui audio streaming di www.rripadang.net sejak awal 2009. Tidak hanya orang Indonesia yang bisa mendengar siaran RRI Padang tapi di seluruh dunia. Sehingga tidak mengherankan jika pembaca mendengar sebuah acara RRI Padang lalu ada kiriman salam dan lagu untuk warga kota padang dari Papua, Medan, Pontianak bahkan Jepang, Malaysia, Mesir dan lainnya. Ini bisa dibuktikan pada acara Terminal Hati, Band On Air di Pro 2 FM RRI Padang yang mengudara setiap malam minggu. Bahkan Kepala LPP RRI Padang juga menegaskan tekadnya untuk menjadikan hari Radio ke 64 sebagai tonggak lahirnya siaran RRI dalam format “three in One”. Audio, Vidio dan Teks.
Kini di usianya yang ke 64 tahun dan di tengah persaingan di era global, RRI betul-betul dituntut untuk mampu berkiprah lebih optimal dan lebih vital sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Penyiaran dan tugas  yang diembankan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 11 dan 12 tahun 2005 yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Undang Undang Nomer 32/2002.Selamat Ulang Tahun RRI. Semoga Terus Mengudara Untuk Semua, Amin.

Kamis, 03 September 2009

Sejarah RRI (Dari Berbagai Sumber)

Radio Republik Indonesia, secara resmi didirikan pada tanggal 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman Jalan Menteng Dalam Jakarta menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.

Rapat tersebut juga menghasilkan suatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan Piagam 11 September 1945, yang berisi 3 butir komitmen tugas dan fungsi RRI yang kemudian dikenal dengan Tri Prasetya RRI. Butir Tri Prasetya yang ketiga merefleksikan komitmen RRI untuk bersikap netral tidak memihak kepada salah satu aliran / keyakinan partai atau golongan. Hal ini memberikan dorongan serta semangat kepada broadcaster RRI pada era Reformasi untuk menjadikan RRI sebagai lembaga penyiaran publik yang independen, netral dan mandiri serta senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat.

Likuidasi Departemen Penerangan oleh Pemerintah Presiden Abdurahman Wahid dijadikan momentum dari sebuah proses perubahan Government Owned Radio ke arah Public Service Boradcasting dengan didasari Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2000 yang ditandatangani Presiden RI tanggal 7 Juni 2000. Pembenahan organisasi dan manajemen dilakukan seiring dengan upaya penyamaan visi (shared vision) dikalangan pegawai RRI yang berjumlah sekitar 8500 orang yang semula berorientasi sebagai pemerintah yang melaksanakan tugas-tugas yang cenderung birokratis.

Dewasa ini RRI mempunyai 52 stasiun penyiaran dan stasiun penyiaran khusus yang ditujukan ke Luar Negeri, "Suara Indonesia". Kecuali di Jakarta, RRI di daerah hampir seluruhnya menyelenggarakan siaran dalam 3 program yaitu Programa Daerah yang melayani segmen masyarakat yang luas sampai pedesaan, Programa Kota (Pro II) yang melayani masyarakat di perkotaan dan Programa III (Pro III) yang menyajikan Berita dan Informasi (News Chanel) kepada masyarakat luas. Di Stasiun Cabang Utama Jakarta terdapat 6 programa yaitu Programa I untuk pendengar di Propinsi DKI Jakarta Usia Dewasa, Programa II untuk segment pendengar remaja dan pemuda di Jakarta, Programa III khusus berita dan informasi, Programa IV kebudayaan, Programa V untuk saluran pendidikan dan Programa VI Musik Klasik dan Bahasa Asing. Sedangkan "Suara Indonesia" (Voice of Indonesia) menyelenggarakan siarannya sendiri.Adalah Jusuf Ronodipuro yang menjadi pegawai Hoso Kyoku yang memberi tahu kepada Dr Abdulrachman Saleh bahwa terhitung tanggal 18 Agustus 1945, radio penyiaran Jepang itu sudah tidak mengudara lagi. Tanpa direncanakan sebelumnya, tiba-tiba saja timbul niat Pak “Karbol” (nama julukan Abdulrachman Saleh) membuat radio pemancar sendiri yang akan ditempatkan dibagian Faal Sekolah Tabib Tinggi Jakarta (kemudian menjadi FKUI). Ahirnya kedua orang perintis Radio Republik Indonesia ini berhasil mengudarakan “The Voice of Free Indonesia pada tgl, 22 Agustus 1945. Pada tgl 11 September 1945 malam hari, bertempat dirumah Adang Kadarisman, Pak Karbol memimpin rapat yang menandai berdirinya Radio Republik Indonesia. Saat itu ditetapkan Tri Prasetya RRI dan semboyan : “Sekali Diudara Tetap di Udara”. Peserta rapat terdiri dari utusan daerah ex stasiunpenyiaran Jepang. Dan Pak Karbol terpilih sebagai ketua. Belakangan oleh pemerintah berhasil dikuasai kembali gedung ex Hoso Kyoku dan difungsikan menjadi gedung stasiun penyiaran RRI Jakarta. Stasiun ini megudara terus sampai terjadinya “Agresi Militer Belanda pertama” tanggal 21 Juli 1947. Sejak itu para pimpinan stasiun siaran Jakarta termasuk Jusuf Ronodipuro ditangkap Belanda. Gedung dan perangkat siarannya masih berfungsi tapi dipergunakan sebagai siaran Radio Nica Belanda. Sebagai siaran Nasional, RRI mengudara dari Yogyakarta dan sejumlah stasiun lainnya yang masih berada dibawah wilayah kekuasaan Republik Indonesia. (Disarikan dari berbagai sumber tulisan)

SEJARAH RADIO REPUBLIK INDONESIA

Radio Republik Indonesia (RRI) adalah Lembaga Penyiaran Publik Milik Bangsa. Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Penyiaran, RRi saat ini berstatus Lembaga Penyiaran Publik. Pasal 14 Undang Undang Nomer 32/2002 menegaskan bahwa RRI adalah Lembaga Penyiaran Publik yang bersifat independen, netral, tidak komersil dan berfungsi melayani kebutuhan masyarakat. Sebagai Lembaga Penyiaran Publik, Rri terdiri dari Dewan Pengawas dan Dewan Direksi. Dewan Pengawas yang berjumlah 5 orang terdiri dari unsur publik, pemerintah, dan RRI. Dewan Pengawas yang merupakan wujud representasi dan supervisi publik memilih Dewan Direksi yang berjumlah 5 orang yang bertugas melaksanakan kebijakan penyiaran dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan penyiaran. Status sebagai Lembaga Penyiaran Publik juga ditugaskan melalui Peraturan Pemerintah Nomer 11 dan 12 tahun 2005 yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Undang Undang Nomer 32/2002. Sebelum menjadi Lembaga Penyiaran Publik selama hampir 5 tahun sejak tahun 2002, RRI berstatus sebagai Perusahaan Jawatan (Perjan) yaitu badan usaha milik negara (BUMN) yang tidak mencari untung.

Dalam status perusahaan jawatan, RRI telah menjalankan prinsip-prinsip radio publik yang independen. Perusahaan jawatan dapat dikatakan sebagai status transisi dari Lembaga Penyiaran Publik menuju Lembaga Penyiaran Publik pada masa reformasi. Perubahan RRI menjadi Lembaga Penyiaraan Publik telah melampaui proses yang cukup panjang seiring semangat demokratisasi media yang berjalan seiring montentum reformasi. Sebelumnya, RRI adalah lembaga penyiaran pemerintah yang merupakan unit kerja Departemen Penerangan.

Fungsi RRI sebagai sebagai lembaga penyiaran publik tidak hanya memberikan informasi yang aktual, tepat dann terpercaya, namun juga memberikan nilai-nilai edukatif seperti memberikan porsi pada siaran pendidikan, baik secara instruksional seperti siaran SLTP, SMU<>




Sabtu, 29 Agustus 2009

Menggairahkan KBM !

Siang itu kebetulan saya lagi di sekolah, tidak ada jadwal ngajar sih, cuma ada keperluan dengan kepala sekolah. sewaktu saya lewat di depan toilet laki-laki saya dengar beberapa suara siswa sedang berbincang-bincang. wah, ini kan masih jam pelajaran? dan semua guru datang?kenapa banyak siswa di toilet?apakah mereka kebelet pipis bareng atau sakit perut bersamaan?belum habis lagi pertanyaan2 di benak saya, saya dikejutkan dengan isi perbincangan mereka yang intinya tentang keadaan di dalam kelas saat ini.

“sok jaga imej, nggk gaul!payah guru itu” salah satu diantara mereka bicara agak lantang?

‘masak gara-gara ngomong dikit, gw disuruh keluar!enak aja, emang dia nggak tau ya kalo bokap gw bayar mahal buat sekolah disini,,,trus seenaknya dia ngasi gw gelar trouble maker lagi!,,,najis!”. satu lagi terdengar gerutuan siswa lainnya. saya makin penasaran. tapi mulai mendapatkan satu titik terang kenapa mereka bisa ngumpul di toilet pada saat jam pelajaran.

“sebenarnya gw suka ma guru tu, tapi gw kurang suka ma cara ngjarnya yang bikin ngantuk..suara gurunya kecil bgt!mana nggak da lelucon sedikitpun!makanya gw ngantuk,,,apes deh gw!’. terdengar kalimat dari siswa lain tapi dengan nada yang lebih rendah. saya coba analisa suara-suara tadi dan saya mulai mengira-ngira siapa mereka. tidak sukar memang karena jumlah siswa di sekolah ini tiap kelas hanya 20 orang. akhirnya saya mendapatkan kesimpulan kalau mereka adalah si A, B, C, D dan E. Loh,,,mereka kan anak2 aktif pada jam pelajaran saya??. kembali saya tertegun ,,,kok bisa begini jadinya.

itulah tadi sepenggal pengalaman saya di sebuah sekolah yang sangat saya cintai. anak-anak saya diusir/keluar kelas pada jam pelajaran karena tidak betah di dalam kelas. salah satunya gara-gara guru!.

apa yang saya tulis tidak ada maksud untuk menjelek-jelekkan atau mendiskreditkan seseorang atau lembaga. tapi murni sebuah keinginan agar ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua para Guru dimanapun kita mengabdikan diri. saya yakin dengan sepenuhnya,episode tadi juga pernah terjadi di sekolah lain baik yang levelnya sama atau malah lebih parah lagi.

Berangkat dari apa saya alami tadi saya ingin berbagi pendapat dengan kita semua bahwa kunci sukses dunia pendidikan indonesia dan dimana saja yang paling utama adalah “guru”. ya kita!

saya membenarkan apa yang pernah disampaikan oleh mantan mendikbud RI bapak fuad hasan bahwa kalau ingin pendidikan itu maju, bukan kurikulum atau apa yang perlu diributkan, tapi yang paling penting adalah para pelaku pendidikan itu sendiri, terutama Guru. kenapa finlandia, irlandia, jepang, amerika, singapura atau bahkan malaysia dan vietnam bisa maju dalam dunia pendidikan?salah satunya karena mereka care kepada para pahlawan tanda tanda jasanya.disamping kualitas guru-guru di negara tersebut juga bagus dan merka para guru berasal dari siswa2 terbaik yang mendapatkan fasilitas terbaik dari universitas terbaik juga baik di negara mereka maupun di luar negeri dengan beasiswa. sebagai contoh adalah negara irlandia dan finlandia. di dua negara maju eropa itu, yang masuk ke LPTK (semacam IKIP/konversinya) adalah tamatan SLTA terbaik. masuk ke LPTK itupun sangat ketat dengan perbandingan 1;7. bahkan merekapun dimotivasi dengan fasilitas beasiswa. minat menjadi guru sama dengan minat dibidang profesi lain seperti dokter, arsitektur, pengacara dan lain-lain. Indonesia???hehe.

Trus apa yang bisa kita lakukan sebagai guru dalam rangka menciptakan suasana kelas yang lebih hidup dan bergairah?sehingga mampu meningkatkan motivasi belajar anak dan muaranya adalah meningkatkannya hasil belajar peserta didik dan terwujudnya kualitas pendidikan seperti yang diamanatkan undang-undang?

setidaknya ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dan terapkan di dalam kelas sekaitan dengan maslah di awal tulisan ini.

  1. dalam setiap kali pertemuan, terserah apapun pelajaran dan materi yang kita ajarkan kita sebagai guru harus mampu meyakinkan peserta didik bahwa materi yang akan kita sampaikan adalah materi yang berguna, penting dan patut diikuti dengan sungguh-sungguh. selama ini guru sebenarnya sudah mencobanya dalam apersepsi. namun kadang-kadang kemasan bahasa dan penyajian kurang mengena. contoh; ketika seorang guru geografi akan mengajarkan tentang tenaga endogen bagi kelas VII semester I, seharus sebelum Guru menjelaskan panjang lebar tentang apa itu tenaga endogen, guru harus membawa dulu peserta didik pada beberapa fenomena yang diakibatkan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh tenaga tersebut. semakin menarik kita menyajikan, semakin lengkap kita mengekpos, maka semakin terjeratlah perhatian peserta didik oleh kita. saya sedikit mengomentari materi di buku cetak pada salah satu penerbit yang membuka bab tenaga endogen dengan contoh gempa di DIY. Tidak ada salahnya guru mengekpos itu sebagai awal pertemuan, tapi khusus untuk sekolah yang ada di DIY, sangat tidak tepat jika contoh itu juga diberikan bagi kelas yang diluar DIY. Apalagi sumatera barat. khusus di sumatera barat yang oleh Gubernurnya diberi nama sebagai swalayannya bencana, Guru harus mengapungkan gejala-gejala yang ada di sumatera barat yang pernah terjadi atau terkini. mungkin di awal pertemuan di suruh peserta didik beberapa orang untuk menuliskan beberapa bencana alam yang terjadi disumatera barat 3 bulan terakhir. jadi bukalah pelajaran dengat sesuatu informasi, berita, pertunjukkan yang menyengat peserta didik sehingga mampu menarik minat mereka.
  2. Jangan lupa menyertakan media dalam kbm. media adalah sumber informasi selain guru di dalam kelas. malah posisi guru bisa kalah oleh media. jadi sangat rugi rasanya kalau kita sebagai guru tidak menyertakan media dalam setiap kbm. karena justru dengan menyertakan media berarti kita menambah satu guru lagi di dalam kelas, dan pasti media akan mampu menguatkan apa-apa yang telah kita terangkan. membicarakan gempa tidak cukup dengan uraian, tulisan, chart dan lain-lain. akan lebih mengena kalo kita bisa sebagai guru bisa menyajikan foto-foto gempa atau bahkan video. kenapa tidak?rata-rata semua sekolah sudah punya fasilitas. minimal menggunakan TV 29′ bantuan diknas yang banyak nganggur di ruang kepala sekolah atau ruang guru. maaf!.
  3. Satu hal yang perlu kita ingat sebagai guru adalah bahwa kita mengajar manusia yang hidup di abad 21. era globalisasi, mereka berasal dari golongan, status yang beragam baik dari segi ekonomi, sosial dan lain-lain. wajar jika ada peserta didik nggk mood melihat gurunya yang tidak rapi masuk kelas. padahal dalam keluarganya selalu menjunjung itu. wajar seorang peserta didik yang dudukdi depan mengeryitkan dahinya dan menggerakkan hidungnya ketika guru mendekatinya. ya,,,mungkin sang guru lupa pake parfum atau deodoran!. dan masih banyak lagi contoh lainnya.intinya peserta didik betul-betul ingin melihat guru sebagai pribadi yang perfect!. sulit? tapi bisa, bukan bisa tapi sulit!…betul..betul..betul…kata upin dan ipin.
  4. Carilh bahasa dan cara yang pas dalam mendekati siswa. termasuk dalam memarahi siswa. ada satu contoh yang mungkin bisa kita diskusikan yaitu kebiasaan saya selalu memanggil siswa dalam atau di luar kelas dengan nama mereka. saya mungkin boleh dikatakan jarang memanggil dengan kalimat kamu atau kalian. karena saya merasakan sekali dulu sewaktu sekolah, jika seorang guru memanggil nama saya rasanya guru itu dekat sekali dengan saya. tapi mungkin banyak diantara kita yang melupakan pengalaman itu. mungkin teman2 guru bisa mencobanya. ketika meminta anak2 untuk menjawab pertanyaan yang kita berikan sebutlah namanya…apa jawaban budi tentang pertanyaan tadi,,,atau sherly…tolong papan tulisnya dihapusnya. termasuk saat kita marah sekalipun. pernah suatu kali dalam kelas saya marah karena ada anak yang meribut dan menganggu temannya. lalu saya dekati dan saya bicara baik-baik….arya….arya ngerti dengan apa yang sedang kita pelajari???..biar bapak bisa mengajar dengan baik bisa arya bantu bapak???coba arya lebih tenang belajar ya???…malamnya anak tersebut sms saya dan meminta maaf. sungguh saya terharu ketika membaca smsnya. saat ada kesadaran seperti itulah saya mulai mengeluarkan nasehat2 saya melalui sms kepadanya. dan akhirnya sukses!
  5. Ada sebuah pemahaman dan kebiasaan bagi guru lama yaitu kalau mengajar itu yang bicara panjang lebar. kalau nggak ceramah ya nggak ngajar rasanya. ada benarnya juga. malah ada juga yang mengidetikkan mengajar pola lama dengan istilah talk and chalk. sebatas itukah mengajar?ceramah, tuliskan lalu menyuruh anak mencatat???kalau ya berarti begitu sempit cara kita memahami KBM. mengajar tidak saja menyampaikan pesan-pesan atau informasi seputar pelajaran yang kita ajarkan…tapi jauh dari itu dalam setiap pertemuan dalam KBM juga media untuk menggali dan mengembangkan potensi peserta didik.mengarahkan mereka, memuji mereka, menghargai mereka dan lain sebagainya. oleh sebab itu, kita sebagai guru harus mampu mengedit pola atau sket KBM kita menjadi sebuah show spektakulier. menggunakan metode yang variatif, memasukkan unsur-unsur segar seperti cerita lucu, menciptakan iklim kompetisi sehat seperti games dan kuis dan sebagainya.

itulah beberapa hal yang bisa saya tuliskan. semoga bermanfaat. sangat besar harapan saya teman2 guru bisa merespon tulisan ini dan mendiskusikannya bersama. terimakasih.